Misteri Jodoh

18:59

Jodoh kita itu tidak bisa ditemukan lewat fungsi "find" atau "search" di laptop/HP atau internet. Ketikkan "jodohku", lantas tunggu beberapa detik, maka muncullah nama dan wajahnya.
Tapi dia bisa ditemukan dengan teknologi yang lebih canggih dari itu. Lewat fungsi "keyakinan" dan "terus memperbaiki diri". Yakin bahwa laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, dan sebaliknya wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Maka "dengan terus memperbaiki diri", akan ditemukanlah jodoh tersebut.Tentu, karena ini teknologi canggih, membutuhkan aritmatika dan logika pencarian yang super, lengkapi dengan program "harap bersabar, terus berdoa diberikan yang terbaik."

Begitu, kata Tere Liye.

iya, akhir-akhir ini sedang merasa bertanya-tanya, kapan ya saya bertemu jodoh saya, dimana akan bertemu, seperti apa orangnya, apakah orang yang baru dikenal atau justru orang yang ada di dekat saya saat ini. Penasaran akan misteri "jodoh" ini gak akan pernah terjawab, kecuali setelah ijab kabul nanti.

entah kenapa memang iri juga sama teman seusia saya yang sudah menikah, bahkan sudah memiliki anak. saya sendiri masih single and available begini, hahaha.. apalagi ditambah dengan teteh sendiri yang minggu depan akan melaksanakan setengah dari kesempurnaan agamanya, yang berarti setelah teteh menikah, giliran saya yang akan ditanya secara bertubi-tubi, kapan menikah... oh NOOO.. XO

kalau memang mesti berkaca, saya akui saya memang masih belum dewasa, dari tingkah laku sampe penampilan (sok muda banget ya), kalau ditambah tanggung jawab menikah mungkin Allah belum bisa mempercayakannya pada saya. Makanya, quotes dari Tere LIye ini jadi pemicu buat saya juga buat memperbaiki diri, walaupun saya memang sudah kepingin menikah tapi saya belum mempersiapkan apapun ya ga akan Allah pertemukan dengan jodoh yang sudah dipersiapkan oleh Nya.

Ya, perkara jodoh ini ga bisa main-main, gak cukup dengan bekal cinta aja, tapi kematangan, kesiapan, penyatuan dua sifat manusia yang berbeda, karena "katanya" permasalahan yang kamu alami ketika sebelum menikah akan terasa sepele ketika sudah menikah. Ya iyalah, permasalahan suami atau istri akan menjadi permasalahan bersama, tapi justru permasalahan ini menjadi nikmat karena penyelesaiannya dilakukan bersama, hidupmu hidupku juga gitu deh istilahnyaa haha..

Dan, bisa dibayangkan ga sih, kamu akan satu atap dengan orang yang asing, ketika kamu bangun ada orang yang tidur di sebelahmu, biasa nya bebas dalam satu kasur harus berbagi ruang dengan orang lain. Terus, sebagai istri harus menyiapkan makanan untuk suami dan anak, padahal ketika single boro-boro masak, makan sendiri aja seringnya beli makanan jadi aja. Terus, nyuci pakaian suami, yang biasanya megang baju cowo yang keringetan aja ogah banget. Terus, mikirin pagi ini masak apa, siangnya, malamnya, dan besoknya masak apa, ditambah suami bakalan suka apa ga sama masakan kita... hahaha

Tapi, bisa dibayangkan ga sih, setiap kamu ada sesuatu baik masalah atau berita bahagia kamu ada tempat berbagi. Setiap salat juga bisa berjamaah, karena udah punya imam, kan kalo di kosan sendiri mulu. Terus, gimana ga bahagia terus bersama-sama dengan orang yang dicintai, yang membuat nyaman, yang apapun bisa kita curahkan, Dan, walaupun tugas sebagai seorang istri cukup berat, tapi kalau untuk orang yang dicintai akan terasa mudah, bahkan semua yang kita lakukan akan menjadi ibadah.

Nah kan, beruntung sekali orang-orang yang bisa lebih cepat menyempurnakan sebagian agama ini.

Sekarang, yang saya bisa lakukan adalah berdoa dan ikhtiar menuju pertemuan dengan jodoh saya yang masih menjadi misteri.

Menikah itu hanya memerlukan komitmen dan kepercayaan. Cukup dua hal itu. Kita bisa menikah, dan punya keluarga bahagia.

Tapi akan lebih wonderful lagi jika kita tidak hanya punya dua hal itu, pun juga memiliki cinta. Maka beruntunglah orang2 yang menikah dengan orang yang dia cintai, dan orang itu mencintainya. -Tere Liye