Assalamu'alaikum..

Akhirnya saya membuka blogger lagi untuk menuliskan cerita yang dulu pernah dijanjikan, hehe.
Yap, sudah hampir setahun menikah tapi baru sempet dan mood untuk memulai nulis lagi sekarang nih. Intinya sih pengen berbagi pengalaman aja gimana nyiapin walimahan kemarin. Soalnya dulu waktu nyiapin walimahan pun bingung, harusnya mulai darimana, apa aja yang dipersiapkan, dsb. Nah salah satu cara saya waktu itu ya browsing-browsing dari blog orang lain. Jadi, sekarang giliran saya yang berbagi pengalaman buat kamu-kamu yang lagi mempersiapkan hari bahagia, yang insya Allah sekali seumur hidup yaaa. aamiin

we are enjoying our wedding :)

Dalam agama islam, walimahan atau resepsi pernikahan ini hukumnya wajib, Rosulullah SAW bersabda, "Untuk satu pengantin---dalam riwayat lain: sepasang pengantin---harus diadakan walimah." (HR. Ahmad, Thabrani, ath-Thahawi & Ibnu Syakir). Walimah juga dilaksanakan sebagai upaya untuk mengumumkan pernikahan kepada khalayak, sebagaimana Rosulullah SAW sampaikan bahwa "Rahasiakanlah pinangan dan umumkanlah pernikahan!" (HR. Thabrani). Jadi, clear ya, walimahan itu memang wajib dilaksanakan. Selanjutnya akan kita bahas adalah apa aja yang mesti dipersiapkan untuk walimah.

Pertama, siapkan calon suami/istri dulu ya, kalo ga ada ya ngapain walimahan hehe.. Kalau udah ada calonnya, bikin daftar apa aja yang mau disiapkan dan kalau calonmu mau ikut repot atau ga terima jadi, harus diskusi bareng nih! Jadi, apa aja nih?
1. Mahar & Cincin Pernikahan
2. Seserahan
3. Undangan
4. Souvenir
5. Dekorasi & Rias Pengantin
6. Makanan/Catering
7. Foto & Video

Kita bahas satu persatu ya..

dengan penguji (kiri) dan pembimbing (kanan)

Hari ini, tiba-tiba diingatkan sama facebook, bahwa setahun yang lalu, ada salah satu memori yang paling berkesan di hidup saya. Saya belum sempat menceritakannya dengan detail, perjalanan ke negeri ginseng, sebagai perantara perpindahan diri saya. Ibaratnya kalau di jaman Rosulullah SAW, Korea ini adalah Masjid Quba nya saya sebelum hijrah menuju Madinah atau keadaan saya saat ini :). Dan ternyata, serunya adalah hari ini juga merupakan Tahun Baru Hijriyah, bertepatan dengan mulainya hijrah kaum muslimin dari Makkah ke Madinah 1437 tahun yang lalu.. makin berkesan deh :D

Sebenernya mau cerita dengan detail, tapi belum saatnya.
Intinya, saat saya berangkat ke Korea ini, selain memang dalam rangka mengikuti simposium internasional, juga ada kehidupan yang ingin saya lupakan dan tinggalkan di Indonesia, ibarat kata, perjalanan ke Korea tahun lalu sebagai ajang pelarian dari masalah di Indonesia. Alhamdulillah pulang dalam keadaan jauh "lebih baru".

Selalu bersyukur dengan apapun yang terjadi dalam hidup saya, apalagi kejadian-kejadian besar seperti ini yang membuat perubahan besar juga dalam diri saya.

Alhamdulillah 'ala kulli haal

Btw, thanks to Mark Zuckerberg yang telah memberikan fitur pengingat di Facebook :D

Cieee #nomention *ngecengin diri sendiri* :v

Alhamdulillah Senin kemarin, 28 September 2015, saya sudah melalui tahapan ke sekian menuju M.Si, yeah SEMINAR!

Seminar S1- Seminar S2

bersama dosen pembimbing kesayangan: Dr. Ir. Nizar Nasrullah M.Agr

Terima kasih sudah hadir meramaikan! :D

yuk ngaji! illustration by me

Cobalah baca cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang BERHURUF BESAR.
Kata-kata tersebut adalah nama-nama surat dalam Al Qur’an.
Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut. Maka akan kita dapatkan NAMA SURAT dan NOMOR URUTNYA.
Silahkan mencoba....

Beberapa hari ini dilanda PMS, kalau perempuan pasti tau gimana rasanya. Tiba-tiba menjadi mellow tanpa ada sebabnya. Dan hal ini lah salah satu kenapa wanita itu berasal dari tulang rusuk, yang bengkok. Bengkok kenapa coba? karena dari 1 bulan, perempuan lurus nya cuma 2 minggu, 2 minggu laginya bengkok. Iya, 1 minggu PMS, 1 minggu haid yang menyebabkan hormon yang baik-baik menurun sehingga perasaannya jadi lebih sensitif dan tidak stabil. Inilah makanya, wanita menjadi kurang stabil, juga dalam keimanan.

Ini lah yang akhir-akhir ini terjadi sama diri saya, ya PMS ini.
Tapi kali ini dampaknya lumayan besar, terjadi ke-insecure-an berlebihan dalam diri saya, kekhawatiran berlebihan terkait DUNIAWI yang bikin saya lupa, bahwa sebenarnya kita hidup di dunia ini cuma sementara, tujuan sebenarnya adalah AKHIRAT, hampir melupakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan di dunia, karena ada ALLAH yang menjamin takdir kita di dunia, yang perlu dikhawatirkan adalah apabila hati kita sudah tidak cinta lagi sama Allah, tidak cinta lagi sama rasulullah. Oleh karena itu, hidup kita di dunia ini ternyata memang perlu dikelilingi orang yang bisa mengingatkan kita pada hal ini. (yang rajin lagi liqa nya, ikut kajiannya.. #ntms)

Nah, terkait dunia dan akhirat yang tadi saya bahas, saya mau sharing sedikit, sebagai pengingat diri juga..
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita sering mendengar istilah harus SEIMBANG antara mencari dunia dan mencari akherat. Namun, ternyata Allah berpesan untuk lebih mendahulukan dan mementingkan akherat. Renungkanlah firman-Nya:


“Carilah negeri AKHERAT pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia“. (QS. Al-Qosos: 77).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita agar memanfaatkan nikmat dunia yang Allah berikan, untuk meraih kemuliaan akherat. Arti simpelnya: korbankanlah duniamu, untuk meraih akheratmu!

Lalu Allah katakan, jangan kamu lupakan BAGIANMU dari dunia. Ya, “bagianmu”, yakni bagian kecil dari duniamu, bukan setengahnya, apalagi semuanya. Jelas sekali dari ayat ini, bahwa kita harusnya mementingkan akherat, bukan seimbang dengan dunia, apalagi mendahulukan dunia.

Jujurlah, mungkinkah Anda menyeimbangkan antara dunia dan akherat?! Sungguh, seakan itu hal yang mustahil. Yang ada: mendahulukan dunia, atau mendahukan akherat. Dan yang terakhir inilah yang Allah perintahkan.

Makanya, Allah berfirman dalam ayat lain:


“Aku tidaklah ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah hanya kepada-Ku“. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah adalah tujuan UTAMA kita diciptakan. Jika demikian, pantaskan kita menyeimbangkan antara tujuan utama dengan yang lainnya?!

Bahkan dalam doa “sapu jagat” yang sangat masyhur di kalangan awam, ada isyarat untuk mendahulukan kehidupan akherat:


“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, juga kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa neraka“. (QS. Albaqoroh: 201)

Di sini ada 3 permintaan; 1 permintaan untuk kehidupan dunia, dan 2 permintaan utk kehidupan akherat. Inilah isyarat, bahwa kita harus lebih memikirkan kehidupan akherat, wallohu a’lam.

Sumber: https://instagram.com/p/7jNEJZO6Rw/?taken-by=beraniberhijrah
---------------------------------------------------------------------------------------------------

So, kekhawatiran tentang dunia itu ga perlu berlebihan, justru yang perlu dikhawatirkan adalah akhirat, apakah sekarang kita sudah mementingkan akhirat di atas dunia? apakah ibadah kita di dunia ini sudah benar? Apakah Allah menerimanya? Apakah niat kita dalam beribadah sudah terhindar dari ujub dan riya? Apakah aktifitas duniawi kita sudah bernilai ibadahkah? bermanfaat untuk akhiratkah?
Ya Allah.. :(

Sumber: The Muslim Show

Alhamdulillah, sudah ganti bulan lagi, Alhamdulillah terus karena kita masih diberikan kesempatan hidup dan memperbaiki diri..

Alhamdulillah lagi, datangnya September diawali dengan momen yang baik, Tahap ketiga menuju-master-sains sudah terlewati, tanggal 2 September 2015 saya telah melaksanakan Sidang Komisi yang kedua. Horeee..

Tapi, perjalanan masih panjang bung! Seminar, publikasi jurnal, daaaan ujian akhir harus dilewati. Yuk ah nikmati prosesnya, apalagi malesnya itu loh harus banget dimusnahkan haha :v

Dulu, targetnya September selesai, apa mau dikata ternyata belum selesai juga, pake ditanyain lagi kemaren sama orang yang saya ceritain kalo saya target September selesai haha.. malu jadinya, tapi dia bilang "namanya juga proses."

I know and I trust on Allah's plan.
Allah's fate for me, always made me surprised.
Alhamdulillah.