sebuah permainan hubungan

20:15

berawal dari sebuah ketidak sengajaan, yah pertemuan kecil. pertemuan yang bisa dibilang bukan aku, atau kamu yang inginkan. Tapi takdir yang mempertemukan.
Itu awalnya, bertemu dan tentu saja berkenalan, walaupun tidak berjabat tangan. Kenal nama, itu cukup. Selanjutnya, kenal luar dulu, terus kenalan di dunia maya.
Berkembang terus, saling tegur sapa, di dunia nyata, dan di dunia maya.
Sedikit demi sedikit, mulai mengenal, masuk ke dalam.
Semua perlahan lahan, dan ketika berada di tengah-tengah proses ini ada sedikit sandungan, bertengkar, benci. Karena suatu alasan. Tentu saja.
Cukup sampai di situ, yah hanya segitu saja perkenalannya. Harusnya.
Waktu berjalan kembali, benci, entah sudah kemana. Bergantian, ada tawaran kecil, butir-butir perkenalan lebih dalam lagi. Dan butir-butir itu ku terima dengan senang hati, ikhlas, tanpa harap-harap.
Dan terus berlanjut, semakin lama perkenalan semakin dalam, hingga aku semakin mengenal. Mengenal kamu, luar dalam, baik buruk.
Dan akhirnya harap-harap itu muncul. Lingkungan memerintahku untuk berharap.
Kamu, sepertinya kamu tidak suka aku memiliki harap.
Perlahan kamu pergi, perlahan kamu datang, perlahan kamu beri, perlahan kamu enggan, perlahan kamu terima, perlahan kamu tolak, perlahan kamu jujur, perlahan kamu dusta, perlahan kamu tulus, perlahan kamu pamrih.
Begitulah kamu, aku tidak mengerti jalan pikiran kamu.
Hingga akhirnya aku sudah di penghujung batas.
Hilang kesabaran.
Terlalu Lelah.
Dan kamu. sampai kapan pun tidak akan mengerti, tidak akan peka, tidak akan tahu, konflik batin yang aku rasa.
Hubungan yang tidak sehat ini membuatku capek.
Tak ada perlakuan khusus, untukku.
Padahal ku selalu ada, kamu selalu ku khususkan.
Seakan permainan.

You Might Also Like

0 comments