Ramadhan Sebentar Lagi, Yuk Persiapkan!

20:33

Sebagai seorang muslimah, salah satu kebahagiaan terbesar itu ketika menyambut bulan Ramadhan! Yeeaaah.. Kenapa coba kita mesti berbahagia dengan datangnya bulan ini? Karena... kita bakal lebih banyak bermesraan dengan Allah, gimana ga bahagia coba jadi semakin dekat dengan yang terkasih, yang dicintai.. Udah gitu, amalan yang biasanya diitung 1 kali pahala di bulan lain, di bulan Ramadhan jadi berkali-kali lipatnya! Hore!!

Naah, biar ibadah kita di bulan Ramadhan semakin berkah, maka bulan-bulan atau hari-hari sebelum Ramadhan, bagusnya kita persiapkan dengan baik, jadi ibadah saat Ramadhan nanti bisa semakin khusyuk dan mantap.. 


وقال أبو بكر البلخي : شهر رجب شهر الزرع ، وشهر شعبان شهر سقي الزرع ، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع
Abu Bakr Al Balkhi berkata, “Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.”
وقال – أيضاً – : مثل شهر رجب كالريح ، ومثل شعبان مثل الغيم ، ومثل رمضان مثل المطر ، ومن لم يزرع ويغرس في رجب ، ولم يسق في شعبان فكيف يريد أن يحصد في رمضان .
Abu Bakr Al Balkhi juga berkata, “Bulan Rajab seperti angin, bulan Sya’ban bagaikan mendung dan bulan Ramadhan bagaikan hujan. Siapa yang tidak menanam di bulan Rajab, lalu tidak menyiram tanamannya di bulan Sya’ban, maka jangan berharap ia bisa menuai hasil di bulan Ramadhan.”
Rasulullah menjadikan bulan Rajab sebagai doa dan bulan Syaban sebagai tausiyah / khutbah Ramadhan. Doa pada bulan Rajab yang dimaksud menurut hadist Imam Ahmad yaitu: 
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan"
Maksudnya yaitu doa untuk dipertemukan dengan Ramadhan, maka minta didoakan umur panjang karena kita tidak pernah tau umur kita. Allah berkehendak dapat mengubah ketentuan sesuai dengan kemauanNya. Hikmah dengan panjangnya umur adalah hidup dapat diisi dengan ibadah sebaik-baiknya. Keberkahan yang dimaksud adalah amal sholeh yang dilakukan dengan ikhlas sesuai dengan ketentuan Allah dan yang diajarkan oleh Rosulullah. Jadi, waktu-waktu sebelum Ramadhan ini, baiknya kita persiapkan sebaik-baiknya dengan aktivitas yg diberkahi dan tingkatkan amal ibadah menjelang Ramadhan. 

Nah, mumpung masih ada waktu sekitar dua minggu lagi menuju Ramadhan, kita persiapkan yuk apa aja yang bisa kita lakukan untuk menyambut ramadhan.

1. Persiapan Hati
Kebahagiaan itu merupakan fungsi dr hati, jadi jika hati kita baik maka kebahagiaan yang kita dapat juga akan tinggi. Oleh karena itu, isilah hati kita dengan perbanyak berdzikir dan beramal (shalat khusyu, tepat waktu, berjamaah, puasa sunnah, sedekah, dsb) serta hati yang ikhlas menerima. Perbanyak doa agar hati dibersihkan dari noda penyakit hati, seperti iri, dengki, malas, takabur, munafik, dan sebagainya. Selain itu juga berdoa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

2. Persiapan Fisik
Persiapan fisik yang paling diutamakan adalah menjaga kesehatan, agar ketika Ramadhan datang kita tidak sedang sakit. Juga, makan makanan yang halal lagi thoyib dan rajin olahraga. Jangan terlalu banyak tidur, lebih baik diisi dengan aktivitas atau amal sholeh. Fisik juga dilatih secara maknawiah, yaitu maksimalkan ibadah dan menjauhi larangan Allah. Misalnya adalah melatih indra penglihatan/mata dengan membaca Al-Quran, penelitian, baca buku-buku islami, dan menjaga diri dari maksiat (menjaga pandangan terhadap hal-hal yang dilarang), kemudian lisan dipuasakan: hindari ghibah, namimah, dan fitnah serta pergunakan panca indera lainnya sesuai dengan syariat.

3. Persiapan Pemahaman.
Tentunya persiapan yang paling penting adalah Ilmu. Jika kita ingin melaksanaan sesuatu tanpa ilmu, nanti justru terjadi kesia-siaan karena mungkin ada hal yang terlewat atau justru malah yang tidak dianjurkan malah dilaksanaan. Oleh karena itu, perbanyak persiapan ilmu dari segala sumber, misalnya adalah dari buku-buku islami, melalui pengajian atau datangi majelis yang terkait ramadhan, serta media sosial, agar semangat beribadah.

Misalnya, ilmu yang bisa didapatkan:
- Lailatul qadar, dari satu bulan Ramadhan, ada satu malam yang bernilai 1000 kali pahala. Dengan adanya ilmu ini, kita pun tidak mau kan menyia-nyiakan setiap malamnya untuk tidak beribadah, karena kita tidak tahu kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi. 
- Jika kita memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka akan dijauhkan dari neraka, diampuni dosanya, serta mendapatkan pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala kita. Satu teguk air saja balasannya kita tidak akan kehausan sampai di akhirat.
- Ramadhan merupakan bulan tempat menebus dosa dan doa dikabulkan, ibadah wajib 70 kali nilainya.

4. Persiapan Habluminallah Habluminannas.
Selain perbaiki amalan kita kepada Allah, perbaiki juga hubungan kita kepada sesama manusia. Bereskan segala permasalahan, terutama kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat, bayar hutang, perbanyak meminta maaf dan memaafkan. Namun, hal tersebut tidak boleh membuat kita merasa suci, maka perbanyak istighfar.


5. Rencanakan Program.
Ramadhan adalah bulan yg agung, Syahrullah, dan ternyata Allah lah yang langsung menilai segala ibadah kita pada bulan ini, karena segala ibadah kita akan berhubungan dengan hati, hanya Allah yang dapat menilai hati kita, sedangkan malaikat tidak diberikan kemampuan untuk menilai isi hati, hanya yang tampak saja. Misalnya adalah ketika kita lupa makan saat puasa, yang tahu kita benar-benar lupa atau tidak, hanyalah Allah, sedangkan malaikat mencatat apa yang tampak, jadi ketika kita lupa makan akan dicatat batal puasa, namun ketika kita bilang lupa juga dicatat oleh malaikat (tanpa tahu itu benar-benar lupa atau tidak).
   
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (17:36)

Karena Allah yang langsung menilai ibadah kita, sangat dianjurkan untuk merencanakan program amal ibadah kita sebanyak-banyaknya, misalnya adalah program mengkhatamkan Al-Qur'an, niatkan mengkhatamkan alquran beserta artinya, lafdiyah juga (arti kata per kata). Nah, disini isi hati kita pun dinilai, karena kita sudah berniat dengan sungguh-sungguh untuk mengkhatamkan Al-Qur'an namun ternyata takdir kita tidak dipertemukan dengan Ramadhan (meninggal) maka insya Allah kita terhitung telah mengkhatamkan Al-Qur'an karena niat tersebut.

6. Persiapan Sarana dan Prasarana
Persiapan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah persiapkan sarana dan prasarana untuk beribadah, misalnya mencari Al-Qur'an yg akan dibaca, untuk tafsir, lafdiyah dan sebagainya, mempersiapkan alat ibadah (mukena, sajadah, dsb). Salah satu persiapan yang paling mulia adalah menyiapkan sarana prasarana di tempat ibadah, karena dari situ pahala mengalir, apabila sarana prasarana yang kita siapkan dipergunakan sebaik-baiknya, misalnya adalah memperbaiki kran untuk berwudhu di masjid, menyumbangkan atau mencucikan mukena untuk masjid dan sebagainya.  

Satu lagi: Anggap ramadhan yg dilalui tahun ini adalah Ramadhan terakhir dalam hidup.

....Ya Allah, izinkan kulalui Ramadhan ini dengan ibadah terbaikku, sebab dengan begitu takkan mengapa jika ini memang Ramadhan terakhirku....

Jadi, mumpung masih ada waktu, yuk kita daftarkan diri agar menjadi salah satu peserta ibadah di Bulan Ramadhan yuuuk!
Yuk semangat mengumpulkan pahala! :)

You Might Also Like

1 comments