Mau cerita tentang sulitnya mendapatkan izin penelitian. iya sih, harusnya udah bisa diperkirakan, penelitian di kawasan industri itu berabe, apalagi kalo terkait dengan limbahnya. Mana ada yang mau dishare data limbahnya sama kita, apalagi kita bakal ngepublish data itu jadi jurnal dan dokumen tesis. Ya, tapi kalo emang ga ada masalah dalam pengelolaan limbahnya, seharusnya ga perlu khawatir kalo datanya saya pake.
Oke, anggap saya mengerti tentang hal itu. Makanya saya mengajukan izin penelitian ke satu pabrik dari jauh2 hari, bahkan bulan dari mulainya penelitian, jadi semisal saya tidak diizinkan penelitian di situ, saya bisa langsung cari alternatif lain.
Saya urus surat pra penelitian, saya datangi langsung pabriknya, saya temui langsung bos hrd nya. Alhamdulillah, responnya positif, “seakan2” saya diterima penelitian di situ, saya hanya perlu mengirim soft file surat izin dan proposal penelitian, setelah itu tinggal menunggu kabar dari mereka karena pihak hrd harus membicarakan dengan divisi yang terkait dengan penelitian saya. Saya tidak diberi kontak khusus, saya hanya disuruh menunggu, tidak diberitahu kapan estimasi akan dikabari. Ya, menurut pengalaman saya saat skripsi (di salah satu kawasan industri juga), kabar diterima/tidak perizinan saya hanya berkisar satu minggu setelah pengajuan.
Tapi, entah kenapa, setelah dua minggu pun, tidak ada kabar dari pihak mereka. Jadi, karena tidak ada kontak khusus, saya telpon kantornya kembali. Yah, beruntung kalo memang bos hrd nya ada, seringnya yg menerima telpon adalah stafnya karena beliau tidak ada. Saya hanya khawatir email saya tidak sampai kepada mereka. Dan ketika pada akhirnya, bos hrd dapat menerima telpon dari saya, saya tanyakan perihal perizinan penelitian saya. Dan, sungguh jawabannya membuat saya kecewa, beliau sepertinya tidak meneruskan email saya, bahkan ingat dengan saya pun juga tidak. Beliau hanya bilang, tunggu saja nanti akan kami kabari dari divisi yang dituju kapan bisa bertemu dengan saya. Oke, saya harus menunggu lagi. Dan pada akhirnya, dua minggu setelah saya telpon, tidak ada kabar juga, saya telpon lagi terus menerus untuk mengkonfirmasi, nyatanya tidak ada jawaban yang jelas. Mulai dari pengajuan bulan Desember 2014 hingga sekarang, bulan April 2015 belum ada kepastian dari pabrik tersebut.
Kamu tahu, apa yang saya rasakan selama itu? Waktu yang jadi sia-sia karena ketidakpastian dari tempat penelitian, saya tidak dapat melakukan survey pendahuluan yang seharusnya dilakukan pada bulan januari-februari 2015. Semua jadwal penelitian saya berantakan, terlambat dari yang direncanakan.
Akhirnya diputuskan, pada bulan Maret 2015 saya terpaksa mengganti tempat penelitian atas saran seseorang yang berpengaruh besar dalam perizinan tempat penelitian saya yang sekarang. Alhamdulillah, di tempat penelitian yang baru, saya langsung disambut baik, dan data yang saya butuhkan diberikan tanpa ragu, dan saya didampingi dalam survey lapang dengan sangat sangat baik. Apalagi yang mendampingi saya ini, masih muda, kira-kira 3 tahun di atas saya, jadi mungkin masih ingat rasanya jadi mahasiswa yang sedang penelitian, jadi beliau membantu saya dengan sangat baik.
Yah, pada intinya, unek2 saya untuk tempat penelitian awal saya:
Kalau anda memang mengaku memiliki perusahaan yang profesional, maka dalam menghadapi klien, termasuk mahasiswa yang ingin penelitian di tempat anda, perlakukanlah secara profesional. Kalau memang saya tidak diterima penelitian di tempat anda, tolong dikonfirmasikan, jangan membuat mahasiswa menunggu. Saya yakin, anda juga pernah jadi mahasiswa kan? Atau…
Kalau anda memang mengaku memiliki perusahaan yang profesional, maka dalam menghadapi klien, termasuk mahasiswa yang ingin penelitian di tempat anda, perlakukanlah secara profesional. Kalau memang saya tidak diterima penelitian di tempat anda, tolong dikonfirmasikan, jangan membuat mahasiswa menunggu. Saya yakin, anda juga pernah jadi mahasiswa kan? Atau…
Heuh, agaknya ini isi ceritanya kekesalan saya banget ya. Yah abis kesel banget.. hehe tapi sekarang udah plong, udah bisa ambil data…